SPECTRATON COLLEGE - CILEDUG 15152

Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia tanpa cela dan cacat. Karena itu arif dan bijaksanalah.

Nama:
Lokasi: Ciledug - 15152

Penulis adalah guru komputer, pemrogram komputer dan web-maker

Selasa, 03 Februari 2009

ABYSSAL

Abyssal
(Daerah dasar laut yang paling dalam)

Daerah dasar laut yang paling dalam dimulai dari mulai kedalaman 1.000 m. Dalam kategori ini termasuk lubuk laut dan palung laut. Palung laut terdalam di dunia adalah palung laut Mariana (11.000 m) di Samudera Pasifik. Pada kedalaman palung laut semacam ini tekanan air laut sudah amat besar. Akibatnya binatang-binantang laut yang ada di dalamnya cenderung berbentuk pipih dan panjang-panjang. Materi sedimentasinya sangat halus, berupa sejenis lumpur berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari hancuran diatomea dan radiolaria, karena dalam kedalaman sekitar 3.000 m kerangka lokan pun sebelum mencapai dasar laut telah hancur dan larut. Dalam kedalaman kurang lebih 7.000 m unsur kapur dan binantang-binatang yang telah mati habis terlarut, hanya bagian-bagian yang terdiri dari S1O2 saja yang tersisa. Hasil penelitian tentang kecepatan sedimentasi di dasar laut dalam masih sangat terbatas dan masih sedikit data yang didapat. Kecematan sedimentasi akan semakin bertambah tebal sekitar 0.5 sampai dengan 2 cm dalam jangka waktu 1.000 tahun. Pada umumnya semakin dalam, kadar garam air laut akan menurut. Pada tingkat kedalaman 8.00 m sampai dengan 1.200 m kadar garam mencapai minimumnya (34,4%). Tetapi pada tingkat kedalaman 1.600 m sampai dengan 2.000 naik lagi hingga mencapai 34,9%, setelah itu kadar garamnya akan mulai menurun secara perlahan-lahan. Suhu air laut pada kedalaman lebih dari 4.000 m yang terletak di daerah sekitar 20o Lintang Selaran (LS) adalah 0,3o C; sedangkan di daerah ekuator 0,7oC; dan pada daerah 30oC Lintang Utara (LU) 2,5oC.

Acetonemi
(Gangguan dalam Metabolisme)

Gangguan dalam metabolisme karbohidrat ini umumnya pada sapi dan kadangkala pada domba, disertai dengan degenerasi berlemak dari bagian hati. Biasanya timbul beberapa minggu setelah hewan beranak atau akibat pengangkutan hewan-hewan tersebut dalam jarak jauh. Gejala klinis utama yang terlihat mula-mula ialah berkurangnya nafsu makan dan menurunnya proses memamahbiak. Daya tolak hewan untuk memakan semakin kuat sebaliknya lebih menyukai rumput yang sudah mengering atau bahan makanan lain yang berkwalitas rendah seperti jerami atau bahan-bahan berwarna hijau yang berlumut. Bila keadaan semakin parah dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan memamahbiak bahkan tidak mau makan sama sekali. Kemudian berangsur-angsur diikuti oleh kondisi tubuh yang memburuk, sembelit ringan dan juga diare serta seringkali timbul gejala-gejala saraf seperti beser ludah (salivasi), pergerakan memamah yang terus menerus dan kejang otot. Hewan seringkali hanya tidur-tiduran. Gejala selanjutnya adalah pernafasannya yang lambat, dan jantung berdetak keras. Dalam beberapa hal nafasnya bau aceton, seperti tampak adanya kloroform atau bau buah-buahan. Bau tersebut lebih tercium bila mulut hewan dibuka, melalui air seninya atau air susunya atau bahkan menyebar di sekitar kandang. Acetomi timbul bila siklus asam sitrat dalam metabolisme karbohidrat terganggu akibat karena hewan dipuasakan dalam waktu lama. Ransum yang kadar karbohidratnya rendah atau karena kegagalan otot-otot badan untuk menggunakan glukosa yang tersedia sebagai hasil produksi kortikosteroid yang tidak mencukupi. Akibatnya produksi asam oskalat terganggu.

Asam Oskalat

Asam oskalat adalah esensial untuk pembakaran asam lemak tingkat rendah dan bila asam tersebut tidak ada, maka asam lemak yang seharusnya dioksidasi memadat saat membentuk badan-badan keton. Dengan berkurangnya ransum karbohidrat maka pemecahan lemak bertambah sehingga proses metabolik bertambah mengarah ke produksi badan-badan keton semakin besar yang tidak dapat digunakan oleh otot-otot tubuh. Keadaan demikian bisa menimbulkan asidosis darah dan pada tingkat lanjut asidosis jaringan di mana asam acetoacetik dan aceton menimbulkan peranguh toksis maka timbullah gejala seperti pada gangguan metabolisme karbohidrat.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda